Inspirasi minggu ini:

Cause all of the stars are fading away , just try not to worry you'll see them someday, take what you need and be on your way

Waktu bagaikan sebuah pedang, manfaatkan sebaik baiknya..

Selasa, 17 Mei 2011

ABSTRAK

DEFINISI ABSTRAK
Menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat.
Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.

Dua konsep utama dalam membuat abstrak:
Conciseness
Significance
Fungsi / Tujuan abstrak:
Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen
Menghemat waktu pembaca
Melanjutkan membaca atau tidak ?
Menghindari terjadi duplikasi tulisan
Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis.

Berikut ini adalah isi dari abstrak :

Tujuan (Purpose)
Apa alasan penulis ?
Apa ide utama (main idea) dari penulis ?
Cakupan (Scope)
Apa yang menjadi fokus penulis ?
Dimana yang menjadi konsentrasi dari penulis ?
Metode (Method)
Jenis-jenis temuan yang ditampilkan penulis ?
Bagaimana penulis meyakinkan pembaca tentang validitas dari ide utamanya ?
Hasil (result)
Apa konsekuensi dari permasalahan atau isu yang didiskusikan penulis ?
Rekomendasi (recommendations)
Apa solusi yg ditawarkan penulis ?
Apakah penulis merekomendasikan perubahan atau aksi tertentu ?
Kesimpulan (conclusions)
Apakah penulis menggambarkan hubungan “cause & effect” ?
Apa kesimpulan yang dibuat oleh penulis dari studi yang dilakukannya ?

Tipe abstrak :
Descriptive Abstract
Berisi informasi yang terdapat pada tulisan
Berisikan tujuan, metode, dan cakupan dari tulisan
Tidak mencakup hasil, kesimpulan dan rekomendasi
Biasanya sangat pendek
Memperkenalkan kepada pembaca tentang subjek dari tulisan.


Informative abstract:
merupakan substitusi dari dokumen
Berisi spesifik informasi dari tulisan
versi miniature dari dokumen yang mencakup tujuan, metode, cakupan, hasil, kesimpulan dan rekomendasi dari tulisan
Pendek, biasanya 10 % dari panjang tulisan
Biasanya digunakan dalam laporan penelitian.


sumber : staf.cs.ui.ac.id/WebKuliah/Scientific-Writing/Abstrak.ppt

Tugas Bahasa Indonesia 2 Minggu terakhir

PROPOSAL PENELITIAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi komukasi saat ini berkembang sangat pesat, salah satunya adalah handphone. Dengan alat ini kita dapat berkomunikasi jarak jauh dengan mudah dan alat ini dapat dibawa kemana saja, karena bentuk dan ukurannya yang kecil. Selain itu, handphone juga memiliki beragam fasilitas, seperti, Short Message Service (SMS), Multimedia Message Service (MMS), General Packet Radio Service (GPRS), Kamera, Ringtones, dan lain sebagainya.
Dan dalam dunia Information Technology (IT) segala upaya dilakukan dengan membuat berbagai macam eksperimen, guna membuat suatu sistem yang baru dan semakin mempermudah kerja sistem tersebut. Diantaranya ada suatu system pengendali terhadap suatu peralatan yang berkembang saat ini. Sistem pengendali peralatan yang berkembang saat ini adalah sistem untuk rumah tangga, perkantoran dan perkuliahan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terutama dalam teknologi komputerisasi dan komunikasi, telah banyak penemuan sistem-sistem computer yang memanfaatkan media komunikasi, yaitu memanfaatkan fasilitas handphone, yang bertujuan guna memberikan kemudahan dalam hal pekerjaan.
Melihat perkembangan teknologi tersebut, tentunya teknologi komputer dan media komunikasi ini dapat kita gunakan dalam pengembangan sistem pengaman rumah, diharapkan sistem pengaman rumah yang berbasis GPRS ini dapat lebih terjamin lagi keamanannya, karena dalam sistem pengaman rumah yang ada sekarang ini, masih belum dapat memberikan jaminan keamanan bagi rumah kita, walaupun di dalam rumah kita telah terpasang sistem pengaman rumah, terkadang kita sering curiga akan keamanan rumah kita bila kita tinggal dalam keadaan kosong sampai berhari-hari, karena dalam proses kerja sistem ini, kita harus selalu berada dalam lingkungan rumah.
Dengan menimbang permasalahan diatas, maka sistem komputer juga dapat kita jadikan sebagai pengontrol pengaman rumah, dengan memanfaatkan fasilitas handphone yaitu fasilitas General Packet Radio Service (GPRS) dan Image Capturing tentunya sistem pengaman rumah akan lebih terjamin keamanannya, karena kita bisa mengontrol keadaan rumah tanpa harus selalu ada di dalam rumah, kita dapat memonitor keamanan rumah melalui handphone setiap kemungkinan kondisi bahaya yang terjadi.
Untuk mengontrol sistem pengaman rumah ini di perlukan suatu perangkat lunak yang di gunakan untuk mengatur nomor handphone sebagai penerima pesan, selain itu juga berfungsi sebagai display (tampilan) suhu dalam rumah, dan dengan memanfaatkan Image Capturing kita dapat mengaplikasikan gambar tersebut kedalam komputer, saluran serial (Com1) dan USB sebagai interface antara software dan rangkaian (hardware).
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis mengambil judul “Sistem Pengaman Rumah Berbasis General Packet Radio Service (GPRS) Dan Image Capturing Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0

B. Rumusan Masalah
Memperhatikan latar belakang diatas maka penulis menetapkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Pembuatan program (Software) sebagai pengontrol sistem pengaman rumah dengan menggunakan microcontroller (AT89S8252), dan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.
2. Pembuatan rangkaian sistem pengaman rumah (Hardware) menggunakan saluran serial (Com1) dan USB untuk menghubungkan Image Capturing.

C. Batasan Masalah
Agar pembahasan lebih terarah , maka penulis memberikan batasan-batasan pembahasan masalah yaitu :
1. Pembahasan mengenai perancangan sistem pengaman rumah menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, yang digunakan sebagai program pengendali.
2. Menyusun rangkaian sistem pengaman rumah menggunakan saluran serial (Com1) dan USB.
3. Microcontroller digunakan sebagai pengendali penggerak sensor, ultrasonic dan PIR.
4. Handphone Siemens M55 sebagai pengirim data gprs.
5. Spesifikasi komputer yang di gunakan minimal Pentium II, dan Sistem Operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows XP.

D. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membuat Sistem Pengaman Rumah Berbasis General Packet Radio Service (GPRS) Dan Image Capturing Dengan Menggunakan Bahasa Pemprograman Visual Basic 6.0, dengan menggunakan saluran serial (Com1) yang dapat memonitor keamanan rumah kita melalui handphone yaitu berupa pengiriman Pesan gambar apabila terjadi kondisi bahaya dalam rumah kita.
Manfaat yang ingin di capai penulis dalam pembuatan sistem ini adalah :
1. Menjadikan sistem pengaman rumah lebih terjamin lagi keamanannya, efisien dan lebih otomatis.
2. Mengembangkan sistem pengaman rumah.
3. Memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Information Technology (IT).
E. Metode Penelitian
Adapun penyusun melakukan beberapa penelitian yang dilakukan dengan:
1. Studi Pustaka (Literatur)
Yaitu metode pencarian data dari buku, browsing internet atau literatur-literatur yang berkaitan dengan teori dasar dari sistem yang sedang dibuat.
2. Riset Lapangan
Yaitu metode mencari data dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan.
3. Pembuatan Proto Type
Yaitu metode perancangan alat serta aplikasi yang digunakan, Melakukan uji coba alat agar dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini akan diuraikan dalam bentuk bab, dan masing-masing bab akan dipaparkan dalam beberapa sub bab, diantaranya :

BAB I. Pendahuluan
Dalam bab ini akan menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan laporan tugas akhir.

BAB II. Landasan Teori
Dalam bab ini akan membahas dan menjelaskan mengenai dasar teoritis yang menjadi landasan dan mendukung pelaksanaan penulisan tugas akhir.

BAB III. Rancangan Bangunan Alat, Program dan Hasil
Dalam bab ini akan membahas tentang perancangan Sistem Pengaman Rumah (Hardware) dan Program Pengontrolnya (Software) menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, serta hasil dan analisa cara bekerja dari alat dan progran yang telah dibuat.

BAB IV Uji Coba dan Analisa
Dalam bab ini akan disampaikan hasil dan analisa cara kerja dari alat dan program yang telah di buat

BAB IV Penutup
Dalam bab ini akan disampaikan kesimpulan dan saran dari keseluruhan bahasa


LAMPIRAN

Minggu, 08 Mei 2011

TUGAS BAHASA INDONESIA MINGGU KE 3

LAPORAN



Pernakah anda mendapatkan tugas untuk membuat suatu laporan baik sebagai tugas individu ataupun kolektif? Hampir semua orang pasti akan menjawab "Ya.." , namun tahukah anda , apa definisi dari laporan itu sendiri? Bagaimana cara membuat laporan itu dengan baik? dan adakah jenis - jenis dari laporan itu?
Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membahas mengenai "LAPORAN" , langsung saja....

Apa itu Laporan?
Laporan dapat di definisikan sebagai catatan atau jalan cerita hasil dari pekerjaan yang dilakukan baik oleh individu maupun berkelompok dalam bentuk tertulis atau tidak tertulis (Lisan ). Jenis laporan dapat berupa Laporan kegiatan , Laporan Penelitian , Laporan Perjalanan dan masih banyak lagi..

Secara umum laporan berfungsi sebagai :
a. Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.

b. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.

c. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.

d. Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan

sebelum membuat Laporan , kita harus dapat memperhatikan beberapa aspek pembuatan laporan , antara lain sebagai berikut :
Laporan diusahakan agar :

a. Singkat dan padat.

b. Runtut atau sistimatis.

c. Mudah dipahami isinya.

d. Isinya lengkap.

e. Menarik penyajiannya.

f. Berpegangan pada fakta, data dan persoalannya.

g. Tepat pada waktunya.




Langkah - langkah membuat Laporan :
1. Tentukan dahulu jenis laporan apa yang ingin anda buat , misalnya Laporan kegiatan
2. Setelah itu tuliskan tempat dan waktu kegiatan yang anda telah lakukan,
misalnya anda melakukan perkemahan di Suka Mantri pada hari Sabtu 9 April 2011
3. Lalu serakan juga siapa saja yang ikut serta dalam kegiatan itu
4. Tulislah persiapan dan perencanaan yang anda lakukan saat akan melakukan kegiatan
5. Tuliskan pelaksanaan kegiatan secara sistematis ( menurut bidang , waktu pelaksanaan , serta urutan data /fakta yang anda dapat )
6. Sertakan juga hambatan atau kendala apa saja yang anda hadapi dalam melakukan kegiatan itu..
7. Tuliskan hasil yang anda peroleh dari kegiatan itu..
8. Terakhir , buatlah kesimpulan dan saran dari anda agar kegiatan tersebut menjadi lebih baik di masa yang akan datang..

Selain itu , Laporan akan menjadi semakin baik apabila kita menyertakan Foto - foto kegiatan , tanda bukti , surat surat ataupun sebagainya..
Laporan yang baik juga selalu mengacu pada proposal yang sebelumnya telah anda ajukan.

Selasa, 29 Maret 2011

TUGAS BAHASA INDONESIA MINGGU KE 2 SESSION 2

CARA MENGUMPULKAN DATA
1. OBSERVASI
Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena :
Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti akan atau terjadi.
Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari pada pembuktiaan dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif.
Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian sendiri kurang disadari.
Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara.
Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasan pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada giliranya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti.

2. WAWANCARA
Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
Dalam bidang jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya dilakukan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya dilakukan atas permintaan atau keinginan wartawan yang bersangkutan.

Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita.
Bentuk Wawancara

Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Wawancara :
Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.
Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
Wawancara pribadi.
Wawancara dengan banyak orang.
Wawancara dadakan / mendesak.
Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.

Sukses tidaknya wawancara selain ditentukan oleh sikap wartawan juga ditentukan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang baik biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup ikut ditentukan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan baik oleh nara sumber maupun wartawan.

3. KUESIONER
Kuesioner adalah instrumen pengumpulan data atau informasi yang dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan.Penyusunan kuesioner dilakukan dengan harapan dapat mengetahui variable-variabel apa saja yang menurut responden merupakan hal yang penting . Tujuan penyusunan kuesioner adalah untuk memperbaiki bagian-bagian yang dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden. Yang menjadi dasar pembatasan menentukan variabel-variabel tersebut adalah harus dapat dimengerti dan dirasakan manfaatnya. Kuesioner dapat berfungsi sebagai alat dan sekaligus teknik pengumpulan data yang berisi sederet pertanyaan dalam wujud konkrit.
Penyusunan kuesioner dilakukan dalam bentuk pertanyaan tertutup. Yang dimaksud dengan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang membawa responden ke jawaban yang alternatifnya sudah ditetapkan sebelumnya, sehingga responden tinggal memilih pada kolom yang sudah disediakan dengan memberi tanda ‘x’ (Arikunto, 1998: 151).
Dalam hal ini, kuesioner untuk konsumen dibagi jadi 2 (dua) bagian, yaitu :
1. Bagian I berisi tentang pertanyaan mengenai data umum responden.
2. Bagian II berisi pertanyaan mengenai kepentingan dan kepuasan pelanggan. Bentuk pertanyaan adalah tertutup dan responden menentukan pilihan jawaban berdasarkan apa yang sudah ditentukan.
Menentukan nilai kepentingan dan kepuasan pelanggan mengenai kualitas jasa pemasaran yang digunakan terdiri dari 5 bagian yaitu 1,2,3,4 dan 5.
Bentuk kuesioner lain adalah berisi pertanyaan faktor-faktor peluang dan pertanyaan kritis yang ditujukan kepada karyawan di PT x. Penyebaran kuesioner yang dilakukan sebelumnya melalui uji validasi konstruk untuk mengecek apakah variabel-variabelnya sudah layak atau belum.

Penggunaan kuesioner tepat bila :

1. Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.

2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.

3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.

4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
JENIS PERTANYAAN DALAM KUISONER

Perbedaaan pertanyaan dalam wawancara dengan pertanyaan dalam kuesioner adalah dalam wawancara memungkinkan adanya interaksi antara pertanyaan dan artinya. Dalam wawancara analis memiliki peluang untuk menyaring suatu pertanyaan, menetapkan istilah-istilah yang belum jelas, mengubah arus pertanyaan, memberi respons terhadap pandanmgan yang rumit dan umumnya bisa mengontrol agar sesuai dengan konteksnya. Beberapa diantara peluang-peluang diatas juga dimungkinkan dalam kuesioner. Jadi bagi penganalisis pertanyaan-pertanyaan harus benar-benar jelas, arus pertanyaan masuk akal, pertanyaan-pertanyaan dari responden diantisipasi dan susunan pertanyaan direncanakan secara mendetail.

Jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner adalah :
Pertanyaan Terbuka : pertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons terbuka kepada responden. Pada pertanyaan terbuka antisipasilah jenis respons yang muncul. Respons yang diterima harus tetap bisa diterjemahkan dengan benar.
Pertanyaan Tertutup : pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan respons yang tersedia bagi responden.

Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa untuk kuesioner adalah sebagai berikut :
Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-katanya tetap sederhana.
Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam pilihan kata-kata. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
Pertanyaan harus singkat.
Jangan memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan bahasa tingkat bawah.
Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan –pertanyaan yang menyulitkan.
Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum menggunakannya.
Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat bagi responden.

Tugas Minggu Pertama Session 2

Metode Ilmiah
Secara Umum Metode Ilmiah atau proses Ilmiah adalah merupakan suatu proses keilmuan yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis yang logis. Menurut Almadk (1939) Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan , dan penjelasan akan kebenaran . sedangkan menurut Ostle metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.

Metode Ilmiah memiliki berbagai macam karakteristik , diantaranya sebagai berikut :
Berdasarkan Fakta
keterangan - keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta - fakta yang nyata.

Bebas dari prasangka
Metode ilmiah harus bebas dati prasangka bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif . Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alsan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.

Menggunakan prinsip - prinsip analisa
Dalam memahami dan memberi arti terhadap fenomena yang kompleks , harus digunakan prinsip analisa , semua masalah harus di cari sebab musababnya serta solusinya dengan menggunakan analisa yang logis.

Menggunakan hipotesa ( dugaan awal)
Dalam metode ilmiah seorang peneliti harus dituntun dalam proses berfikir dengan menggunakan analisa. Hipotesis harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai.

Objektif
Penelitian dan analisa harus harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. ukuran tidak boleh dengan merasa - rasa atau dengan hati nurani. pertimbangan - pertimbangan harus dibuat secara objektif.

Menggunakna teknik kuantifikasi
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan , kecuali untuk atribut - atribut yang tidak dapat dikuantifikasikan ukurannya seperti ton , mm , ohm , per detik , kilogram dan lain lain.

Langkah - Langkah membuat metode ilmiah :
1. Pemilihan topik , bidang atau judl penelitian
2. Mengadakan survei Lapangan
3. Membangun sebuah bibliografi
4. Memfomulasikan dan mendefinisikan masalah
5. Membeda - bedakan dan membuat outline dari unsur - unsur permasalahan
6. Mengklasifikasikan unsur - unsur masalah
7. Menentukan data atau bukti yang dikehendaki
8. Melakukan pengujian
9. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan
10. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa
11. Menggunakan citrasi , footnote , dan referensi
12. Menulis Laporan Penelitian

Kamis, 24 Februari 2011

Karya Ilmiah ( Tugas Minggu ke 3 )

Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi
yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh
seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium ,artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Sistematika suatu karya ilmiah sangat perlu disesuaikan dengan sistematika yang diminta oleh media publikasi (jurnal atau majalah ilmiah), sebab bila tidak sesuai akan sulit untuk dimuat. Sedangkan suatu karya ilmiah tidak ada artinya sebelum dipublikasi. Walaupun ada keragaman permintaan penerbit tentang sistematika karya ilmiah yang akan dipublikasi, namun pada umumnya meminta penulis untuk menjawab empat pertanyaan berikut:

(1) Apa yang menjadi masalah?;
(2) Kerangka acuan teoretik apa yang dipakai untuk memecahkan masalah?;
(3) Bagaimana cara yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah itu?;
(4) Apa yang ditemukan?; serta
(5) Makna apa yang dapat diambil dari temuan itu?


Karya tulis ilmiah memiliki ciri - ciri , yaitu :
1. Jelas
Maksudnya dalam hal menyampaikan isi dari karya ilmiah harus jelas , sehingga pembaca dapat mengetahui maksud penulisan kita.
2. Logis
Maksudnya karya ilmiah kita itu masuk akal
3. Objektif
Maksudnya karya ilmiah yang kita sampaikan harus benar – benar nyata dan apa adanya .
4. Sistematis
Maksudnya Karya tulis yang kita buat harus di tulis secara berurutan , sehingga jelas dan mudah untuk dibacanya.

Selain dari apa yang saya kemukakan di atas , salah satu hal yang terpenting dalam membuat karya ilmiah adalah penggunaan ragam bahasa yang baik dan benar. Ragam bahasa Ilmiah adalah bahasa berdasarkan pengelompokkan menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya.

Kamis, 10 Februari 2011

Penalaran deduktif ( Tugas Minggu kedua )

Pada Kesempatan tugas minggu kedua ini saya akan mencoba mengulas mengenai penalaran deduktif sebagai lanjutan dari materi sebelumnya , yaitu penalaran induktif. Definisi dari penalaran Deduktif adalah suatu metode yang digunakan dalam berfikir yang bersifat Umum ke khusus . Metode ini di awali dengan penarikan suatu inti persoalan yang kemudian diikuti dengan data – data pendukungnya. Berikut ini adalah macam – macam bentuk dari penalaran deduktif :
1. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan dengan menggunakan secara deduktif. Silogisme itu sendiri terdiri dari bagian proposisi ( Pernyataan ) dan bagian konklusif ( kesimpulan ). Silogisme memiliki bermacam – macam jenis , berikut ini adalah macam – macam jenis dari silogisme :
-Silogisme Katagorial
Silogisme Katagorial merupakan jenis silogisme dimana bagian penyusun proposisi (pernyataan)nya bersifat katagorial. Pada bagian ini terdapat proposisi yang mendukung silogisme itu sendiri. Proposisi yang mendukung silogisme dikenal dengan istilah premis . Premis dapat di bedakan menjadi dua macam , yaitu premis mayor dan premis minor . Premis mayor adalah premis yang di dalamnya terdapat unsur predikat , sedangkan premis minor adalah premis yang di dalamnya terdapat unsur subjek.
Contoh :

Linux adalah sistem operasi open source
Red hat adalah distro dari linux
Jadi , red hat adalah sistem operasi open source


-Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis adalah jenis silogisme dimana pada proposisinya memiliki premis mayor yang bersifat hipotesis , dan premis minornya bersifat katagorial . Silogisme Hipotesis ini dapat dibedakan menjadi 4 macam , yaiu :
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh :
Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).

Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuen
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).

Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak
akan maksimal
pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan
maka hasil akan maksimal

Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun , Para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.


-Silogisme Alternatif
Silogisme Altenatif adalah silogisme yang isi premisnya bersifat alternative
Contoh :
Kelelawar adalah kelompok mamalia atau aves
Kelelawar adalah kelompok mamalia
Jadi , kelelawar bukan kelompok aves.



- Entimen
Entimen adalah silogisme yang di pendekkan
Contoh :
Semua Mahasiswa Sistem komputer wisuda tahun 2012
Irsan adalah Mahasiswa Sistem Komputer
Jadi , irsan wisuda tahun 2012




Referensi :
Praja’s Blog dan Dian prassisca’s blog

Penalaran Induktif ( Tugas Minggu pertama )

“Penalaran anak itu sangat baik , kata “nalar” atau “penalaran” mungkin sering kali kita dengar dalam kehidupan sehari – hari , namun tahukah anda apa definisi dari kata penalaran itu?
Penalaran atau nalar adalah suatu proses berfikir pada otak manusia dimana suatu objek dapat digambarkan tanpa melalui pengamatan panca indera ( Observasi Empirik ) yang akan menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian mengenai suatu hal.
Dalam bahasa Indonesia , Metode penalaran dibagi menjadi dua macam , yaitu :
1. Penalaran Induktif , dan
2. Penalaran Deduktif

Pada Kesempatan tugas minggu pertama ini saya akan mencoba mengulas mengenai penalaran induktif. Penalaran Induktif adalah suatu metode yang digunakan dalam berfikir yang bersifat khusus ke umum . Metode ini dimulai dengan menjelaskan detail – detail mengenai suatu objek sebelum akhirnya disimpulkan menjadi suatu kesimpulan.
Berikut ini adalah bentuk – bentuk dari metode berfikir induktif :

Generalisasi
Generalisasi merupakan suatu proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan yang umum.

Contoh :
1. Perusahaan IHK menggunakan Windows7 sebagai sistem operasi komputernya.
2. Perusahaan E-Cyber menggunakan Windows7 sebagai sistem operasi komputernya.
Generalisasi pernyataan diatas :
Semua Perusahaan menggunakan Windows7 sebagai sistem operasi komputernya.
Pernyataan semua perusahaan menggunakan Windows7 sebagai sistem operasi komputernya hanya memiliki probabilitas ( Kemungkinan ) karena belum pernah diselidiki kebenaranya.

Contoh Kesalahan dari pernyataan di atas:
Sistem Operasi Linux digunakan oleh perusahaan Indosat untuk setiap komputernya.
Berikut ini adalah macam – macam Generalisasi :

1. Generalisasi Sempurna
Generalisasi Sempurna ( dapat disebut dengan Generalisasi tanpa loncatan induktif ) adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh : Sensus Penduduk

2. Generalisasi tidak sempurna ( dapat disebut dengan Generalisasi dengan loncatan induktif ) adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki (sampel ) diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh : Hampir semua Orang yang tinggal di Kawasan Jakarta adalah perokok pasif



Analogi
Analogi merupakan suatu proses penalaran atau cara berfikir dengan membandingkan dua hal atau lebih yang memiliki kesamaan sifat. Analogi biasanya digunakan untuk meramalkan , menyingkap kan kesalahan dan dapat pula digunakan untuk klasifikasi ( pengelompokkan).

Contoh :

Analogi yang digunakan untuk meramalkan :
Dengan membandingkan kondisi tanah dan suhu pada musim pengujan tahun lalu , petani dapat memilih benih apa yang cocok untuk di tanam pada musim hujan tahun ini.

Analogi yang digunakan untuk menyingkap kesalahan :
Dengan membandingkan penyebab terjadinya penyakit flu pada setiap orang , Tidak semua orang yang terkena flu di sebabkan karena kehujanan.

Analogi yang digunakan untuk pengklasifikasian ( pengelompokkan ) :
Seorang dokter dapat mengelompokkan berbagai macam jenis penyakit dengan membandingkan gejala – gejala yang di keluhkan oleh pasiennya.

Selasa, 08 Februari 2011

Tugas Pemrograman sistem 1

STORAGE UNIT


KATAGORI : MODEL MESIN

Model mesin berguna untuk menggambarkan ciri hardwarenya. Model Mesin terdiri dari tiga komponen utama , yaitu :

- I/O ( Input Output )
- CPU ( Central Processing Unit )
- Storage Unit ( Unit Penyimpanan )

Pada kesempatan ini saya akan sedikit mengulas mengenai STORAGE UNIT . STORAGE UNIT ( Unit Penyimpanan ) atau biasa disebut dengan memori merupakan bagian dari suatu sistem komputer yang berguna untuk menyimpan data – data dan informasi dari suatu objek yang ada di dalam suatu sistem. Storage unit biasanya terdiri dari sekumpulan register – register yang masing – masing memiliki alamat yang unik ( Berbeda antara satu dengan yang lainnya ) . Storage unit juga tersusun atas Storage Address Register ( SAR ) dan Storage Data Register ( SDR ) . Storage Address Register merupakan suatu media penyimpanan yang secara khusus berfungsi untuk menyimpan alamat alamat dari suatu register , sedangkan Storage Data Register merupakan suatu media penyimpanan yang di khususkan untuk menyimpan Data – data dari suatu register . Dalam suatu keterhubungan antara Storage Unit dengan I/O ataupun dengan CPU , storage unit menggunakan jalur data sebagai alat komunikasinya . Dalam peng-aplikasiannya Storage unit ( Memori ) dapat di kelompokan menjadi Main Memory ( Memori Utama ) dan Secondary Memori ( Memori tambahan ) . Main memory adalah Unit penyimpanan utama data dan informasi yang berkaitan langsung dengan sistem , seperti RAM dan ROM . Sedangkan Secondary memori merupakan unit penyimpanan tambahan data dan informasi yang mendukung suatu sistem , seperti Hard Drive , Floppy Disc , dan Flash disc .

Berikut ini adalah tipe memori dan penjelasannya :
1. RAM ( Random Access Memory )
Istilah dari RAM ini digunakan untuk memori yang berfungsi untuk membaca dan menuliskan data. Dengan fungsi tersebut maka Anda bisa menjalankan dua aktifitas sekaligus, yaitu menulis dari RAM dan membaca data dari RAM.

2. ROM ( Read Only Memory)
ROM merupakan jenis memory yang hanya dapat membaca data saja.

3. PROM (programmable read-only memory)
PROM adalah chip memori yang dapat diprogram. Tetapi sekali PROM digunakan, kita tidak akan dapat membersihkan dan menyimpan kembali data lainnya.

4. EPROM (erasable programmable read-only memory)
EPROM adalah jenis dari memori PROM, dimana EPROM ini dapat diprogram dan dihapus dengan menggunakan cahaya ultraviolet.

5. EEPROM (electrically erasable programmable read-only memory)
Seperti EPROM , EEPROM juga merupakan jenis dari PROM, namun EEPROM ini dapat dihapus dengan menggunakan tegangan listrik ( electrical ).

Sabtu, 01 Januari 2011

Fenomena Multimedia

FENOMENA MULTIMEDIA


Kata multimedia mungkin sudah tidak asing lagi di benak kita. Apalagi di zaman modern ini banyak teknologi – teknologi yang berbasiskan multimedia., Namun apakah arti sebenarnya dari Multimedia? Dan apa manfaatnya? Multimedia merupakan sebuah istilah yang dipakai untuk menggambarkan berbagai macam cara/ media yang dimanfaatkan oleh seseorang / kelompok untuk dapat mempermudah pekerjaannya. Dalam suatu pembelajaran ilmiah peran bahasa dan Multimedia sangatlah penting , karena keduanya bersifat saling melengkapi satu sama lain , bahasa digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi dalam menyampaikan informasi – informasi yang ada , sedangkan multimedia digunakan sebagai media / alat untuk menyampaikan informasi – informasi tersebut agar dapat tersampaikan dengan lebih jelas , lebih efisien dan lebih interaktif sehingga penyampaian informasi menjadi tidak monoton. Sebagai contoh , kini orang – orang yang melakukan presentasi sudah jarang terlihat membawa tumpukan kertas – kertas yang berisi konsep / bahan yang akan di presentasikan , melainkan orang – orang kini tengah menggunakan infocus dan laptop untuk menyampaikan informasi yang dikemas dalam suatu slide – slide yang akan di presentasikan. Penyampaian informasi dengan penggunaaan multimedia seperti contoh di atas , mungkin dapat lebih jelas tersampaikan kepada pembaca , apalagi jika kita dapat memadupadankan penggunaan alat – alat multimedia itu dengan baik, namun bukan berarti penyampaian informasi dengan memanfaatkan teknologi multimedia dapat selalu tersampaikan dengan baik, tetapi tetap saja walaupun kita telah memanfaatkan teknologi yang berbasis multimedia namun kita tidak dapat mengkombinasikannya dengan baik , penyampaian informasi pun akan menjadi kurang jelas.